
Penurunan itu terjadi karena kini pemerintahan Jokowi fokus pada pertanian
Selasa, 22 Desember 2015
JAKARTA, JITUNEWS.COM
- Presiden Joko Widodo mengatakan
bahwa saat ini telah terjadi penurunan impor bagi berbagai komoditas pertanian,
misalnya jagung, bawang, termasuk daging. Tapi Presiden meyakini bahwa dalam
2-3 tahun mendatang akan lebih kelihatan lagi. Penurunan itu terjadi karena
dirinya fokus pada pertanian. Hal ini disampaikan Presiden di Istana Negara
pada Penyerahan Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN), Senin 21 Desember
2015.
Tapi Presiden mengingatkan bahwa penurunan impor saja belum cukup untuk
dijadikan sebuah indikator keberhasilan pembangunan di bidang pertanian. Hal
yang tidak kalah pentingnya adalah kesejahteraan petani, sehingga apabila
terjadi kenaikan harga gabah maka yang harus merasakan keuntungan dari kenaikan
harga adalah petani. “Saya lihat dari BPS nilai tukar petani dari bulan ke
bulan mengalami kenaikan. Jangan sampai angka-angka hanya ABS, saya ikuti
terus, karena ini menyangkut pro rakyat,” kata Presiden.
Presiden mengingatkan tentang produk jagung di Nusa Tenggara Barat dan Ponorogo
yang memiliki kapasitas produksi dan kualitas yang baik, tapi selama puluhan
tahun kita mengimpor jagung. Padahal, kata Presiden, kita bisa menanam sendiri.
“Kenapa? Ternyata jawabannya kalau impor kita bisa bayar belakangan, padahal
kebutuhan jagung sangat besar sekali. Padahal kalau bisa produksi sendiri,
neraca perdagangan akan baik, kita tidak tergantung pada negara lain,” tutur
Presiden.
Presiden juga menyinggung masalah ketela, dimana kebutuhan dalam negeri
sebanyak 27 juta ton, yang bisa dipenuhi baru 3 juta ton, sehingga ada
kekurangan sebesar 24 juta ton. “Ruang-ruang ini kenapa tidak kita garap, masih
banyak kesempatan agar petani-petani menjadi sebuah produsen yang sejahtera,”
ujar Presiden.
Presiden mengingatkan bahwa meski ada ruang untuk memenuhi kebutuhan di dalam
negeri, tapi tetap harus fokus dan prioritas pada produk yang memberikan
keuntungan, termasuk holtikultura. “Buah kita juga bagus, banyak permintaan,
tapi supply tidak ada. Barangnya baik tapi kualitas tidak ada, ini masalah kita.
Barangnya baik tapi pasca panennya tidak baik,” ucap Presiden.
Presiden mengatakan bahwa hal-hal kecil seperti ini seharusnya diatasi dengan
memberikan pelatihan kepada petani agar proses pada pasca panen berjalan baik.
Hal seperti ini menjadi problem yang perlu dipecahkan bersama-sama.
Penulis |
: |
- |
Editor |
: |
Vicky Anggriawan |
(sumber: @jitunews http://jitunews.com/read/27480/impor-turun-presiden-jokowi-harap-kesejahteraan-petani-meningkat#ixzz3v0hmcgTJ)